MENURUT AYAH, APA YANG HEBAT DARI AKU ???

Posted by Unknown Senin, 11 Agustus 2014 1 komentar
MENURUT AYAH, APA YANG HEBAT DARI AKU ???
Ayah mengapa kadang-kadang seseorang begitu sulit mewujudkan mimpi-mimpinya? Mengapa anak-anak ayah yang lain menjadi orang yang berpestasi dan berhasil sementara aku  hanya menjadi pelajar biasa dengan nilai-nilai yang tidak terlalu baik? Aku juga ingin membahagiakan ayah dan ibu seperti apa yang dilakukan Kirana, juara lomba ini dan itu. Tapi, mengapa aku tak bisa melakukannya?” tanya Kautsar pada ayahnya.

“Tidak ada yang sulit selama kita mengetahui potensi terbaik yang kita miliki, Kautsar. Kemudian kita serius untuk mengasah dan mengolahnya supaya menjadi lebih baik lagi. Lagi dan lagi. Maksud ayah, kita harus berusaha. Lalu bersabar dengan setiap prosesnya.”
Kautsar mencerna apa yang dikatakan ayahnya. Di senja yang gerimis itu angin berhembus perlahan. Genangan air bekas hujan terserak basah. Ada bangku tembok dibawah rerimbunan bunga bougenville di taman belakang rumah mereka. Kautsar dan ayahnya duduk berdampingan – menghabiskan waktu berdua di halaman belakang rumah mereka. Daun-daun bersigesek, bergetar perlahan dibelai angin senja.
“Aku selalu sulit menemukan apa yang baik dari ku, Ayah. Mengapa seseorang bisa sulit menemukan yang hebat dari dirinya sementara ia sedang begitu iri pada orang lain yang selalu beruntung dalam hidup mereka?”
Ayah tersenyum saat wajah Kautsar tampak mulai murung dan putus asa. Kautsar menopang dagunya dengan kedua tangannya.
“Pada suatu hari, disuatu masa, seorang bangsawan Prancis yang tinggal di kota Paris mengumumkan kepada semua orang bahwa dia begitu membenci menara Eiffel. Tetapi anehnya, setiap hari saat makan siang dan makan malam, dia selalu memilih tempat di sebuah restoran tepat dibawah menara Eiffel. Sahabat, kolega, dan keluarganya tentu saja bertanya-tanya, bukankah dia sangat membenci menara Eiffel?”
Kautsar tampak serius memperhatikan cerita Ayahnya, “Menurutmu, Kautsar, mengapa bangsawan itu selalu makan siang dan makan malam di restoran yang tepat berada dibawah menara Eiffel?”
Kautsar tampak berpikir serius, “Mungkin karena di sana ada makanan favoritnya?” tebaknya.
Ayahnya menggeleng dengan wajah senyum.
Kautsar tampak berpikir sekali lagi, “Mungkin karena suasana di restoran itu begitu indah dan nyaman?”
Ayahnya sekali lagi menggeleng.
“Aku tidak tahu.” Kautsar akhirnya menyerah.
Ayahnya menahan senyumnya, kemudian menarik napas panjang sebelum meneruskan ceritanya, “Kau tahu, Kautsar, mengapa bangsawan itu memilih tempat yang justru paling dekat dengan menara Eiffel, tepat di bawahnya? Karena itulah satu-satunya tempat di paris di mana menara Eiffel tak tampak!”
Kautsar tersenyum lebar, “Ah, ya! Mengapa tak terpikirkan?” katanya.
“Ya mengapa tak terpikirkan?” kata ayahnya sambil tersenyum, “Mengapa tak terpikirkan bahwa kita begitu sulit menemukan kemampuan terbaik dari diri kita karena kita terlalu sering berada dibawahnya? Kadang-kadang kita terus-menerus bersembunyi tepat dibawah diri kita, sehingga tak mampu melihat siapa diri kita sebenarnya.”
Kautsar mengangguk-angguk. “Ayah beritahu aku bagaimana caranya keluar dari dalam diri kita aga bisa melihat hal hebat dari diri kita yang selama ini tak terlihat?”
“Mungkin kau bisa menanyakan pada orang lain, apa yang kalian pikir hebat dariku? Dengan terlebih dahulu menunjukan sebanyak mungkin apa saja yang kau bisa lakukan. Jangan diam saja. Lakukan apa saja yang kamu bisa. Buat semua orang tahu.pada gilirannya, semua orang dan dunia, akan memberitahumu apa yang paling hebat darimu!”
Kautsar tampak begitu bergairah, matanya berbinar, “Menurut ayah, apa yang hebat dari aku?”
Ayahnya menahan tawa. Kautsar jadi cemberut. Lalu ayahnya menepuk-tepuk pundak Kautsar, “Setahu ayah, kamu selalu hebat dalam olah raga. Kamu hebat ketika menggiring bola dan membuat gol. Ayah melihatmu saat pertandingan sepak bola dua bulan lalu. Kamu juga hebat dalam olah raga lainnya, basket misalnya. Bukankah kamu selalu terpilih menjadi pemain inti tim basket sekolah?”
“Olah raga kadang dipandang sebelah mata, Ayah.”
“Tidak kalau kamu menunjukan prestasi yang luar biasa. Dan siapa bilang kamu tidak bisa melakukannya? Sekarang teruslah berlatih. Kau tahu Michael Jordan berlatih lima jam sehari sebelum menjadi megabintang NBA. Maradona berlatih lima hari dalam seminggu sebelum dia dikenal sebagai legenda sepakbola. Seperti mereka, yang mesti kau lakukan adalah menunjukan apapun yang terbaik yang kamu bisa.”
Kautsar mengangguk-angguk. “Mulai sekarang, aku tak akan ragu lagi bercita-cita menjadi seorang atlet hebat, Ayah! Aku pikir ayah dan ibu akan bangga kalau aku berprestasi dalam pelajaran, ternyata selama ini aku keliru.”
Ayahnya tersenyum. “Tidak, anakku. Ayah dan ibu bangga saat kau bisa mengejar dan mewujudkan impianmu. Sebab pada saat kau berusaha mewujudkan impian dan cita citamu sendiri, kamu tengah terus-menerus belajar untuk menjadi dewasa. Pada prinsipnya, semua perjalan mewujudkan impian, selalu adalah proses menuju kedewasaan, Kautsar.”
*******
Dari bukunya Fahd Djibran, Bondan Prakoso & Fade2Black. Hidup Berawal dari Mimpi.
Semoga Bermanfaat [Kisah Inspiratif] by One2

Baca Selengkapnya ....

TANAH YANG PENUH ULAR BERBISA

Posted by Unknown Kamis, 07 Agustus 2014 0 komentar
TANAH YANG PENUH ULAR BERBISA
Dikisahkan di belahan dunia lain, tepatnya di Amerika ada seorang lelaki yang mengalami pensiun dini. Setelah mengambil uang pesangon, dia membaca iklan koran yang isinya menjual sebidang tanah dengan harga murah. Dia tertarik, harga tanah itu sangat murah dan uang pesangonnya juga mencukupi. Tanpa memeriksa kondisi tanah tersebut, dia langsung menemui perusahaan yang ingin menjual tanah dan membayarnya kontan dengan uang pesangonnya.
Namun, ketika memeriksa tanah barunya tersebut, dia langsung shock. Tanah itu rusak dan tidak bisa dimanfaatkan. Bagaimana bisa dimanfaatkan, sedang tidak ada sumber air, tandus, tidak rata, dan penuh dengan ular berbisa yang besar dan menakutkan.

Akhirnya lelaki tersebut pulang ke rumah dan merenungi musibah yang menimpanya. Kemudian dia menemukan ide baik. Dia memutuskan untuk menjadikan tanah tersebut untuk menjadi ternak ular. Dia pun segera mengikuti training beternak ular dan memulai pekerjaannya dengan semangat tinggi.
Apa yang terjadi? Orang tersebut benar-benar menjadi pengekspor ular besar ternama yang banyak melakukan kontrak dengan berbagai kebun binatang. Tempat peternakannya juga menjadi tujuan pabrik sepatu dan ikat pinggang untuk membeli kulit ular. Dia juga mendirikan laboratorium di dalam peternakannya, mengumpulkan bisa ular dan menjualnya ke toko obat. Selain itu, dia menjadikan peternakannya sebagai kawasan rekreasi yang indah memesona. Semua itu mendatangkan pemasukan yang jauh lebih besar dibanding ketika tanah itu bisa ditanami.
Maka ubahlah sengsara menjadi nikmat ! .... dengan selalu berpikir positif terhadap apa yang telah Allah berikan [takdirkan] kepada kita. Karena Allah lebih mengetahui tentang kita, kebaikan yang akan di peroleh, serta tidak akan memberikan ujian yang hambanya tidak mampu untuk memikulnya.
******
ditukil dari Khalid 'Umar 'Abdurrahman ad-Dusuqi, Bawaits as-Surur, Maghfirah Pustaka Jakarta
Semoga bermanfaat [Kisah Inspiratif] 
By One2@ Share

Baca Selengkapnya ....
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

This Blog?
Klik Klik

Find us on Facebook

Join this Blog